Sajak: Akukah yang nifaq itu...

Nifaq..
batas kepungan di dasar penuh nista,
lidah bercabang, talam bermuka,
bicara penuh helah perdaya,
amanat yang terjungkir sia-sia,
janji dipijak tanpa percaya,
pemiliknya dijanjikan sebagai kerak api neraka.

Silap diri yang malas mencari ruang,
lalu percaya tanpa diulang,
keterbatasan yang tidak pernah dikuak,
tidak mungkin aku di kalangan manusia yang nifaq.

berdosanya diri tatkala menelah diri sebagai suci,
atau terasa bebas dari dosa yang dipandang keji,
itulah kelam indah yang dikabur syaitan,
sering meremeh silap pada insan,
bukan pada diri sendiri,
yang terus dianggap penuh suci.

Ya Tuhan,
akukah yang nifaq itu?
merasa diri mulia tanpa dosa,
terus memuja hati yang 'diapung' rasa mulia,
menghukum pula insan lain penuh noda dan hina.

Pada niat, lisan dan amalan,
satu demi satu... singkapan yang terus diuji,
doaku pada Tuhan ArRahman,
kuredah baki kekuatan pada tadabbur quran dan sunnah teladan,
tunjukkan bagiku taufik dan jalan,
jangan diriku merupakan munafik yang tidak akan dipandang.


[An Nisa': 145
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.]

[An Najm:32
فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
...maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa]